Minggu, 11 September 2016

Kampung Gedong

Diwesa ini lokasi Kampung Gedong mejadi satu kelurahan. Kelurahan Tengah, termasuk juga lokasi Kecamatan Kramatjati, Kotamadya Jakarta Timur.

Sebutan Kampung Gedong untuk lokasi itu, lantaran disana berdiri satu gedung peristirahatan (landhuis) tuan tana, yang memiliki tanah partikelir Tanjoeng Oost (Tanjung Timur). Gedung beserta halamannya yang begitu luas. Oleh pemiliknya dulu dinamakan Goeneveld, yang bermakna lapangan hijau, sesuai sama pemandangan seputarnya yang hijau royo – royo. Dari gedung itu hingga tempat yang saat ini jadi perempatan Pasar Rebo, Jalan Raya Bogor, terbentang jalan yang dulu kanan kirinya ditanam pohon asem (Tamarindus indica), memberi keasrian panorama sekitarnya. jakarta local tour guide

Tuan tanah pertama dari lokasi itu yaitu Pieter van de Velde asal Amersfoort, yang pada pertengahan era ke-18 sukses memupuk kekayaan karena beragam kedudukannya yang senantiasa untungkan. Sesudah momen pemberontakan Cina pada th. 1740, dia sukses mengusai tanah – tanah Kapten Ni Hu-Kong, yang terdapat di selatan Meester Cornelis (saat ini Jatinegara) samping timur Sungai Ciliwung. Lalu di lebih dengan tanah – tanah yang lain yang di belinya sekitaran th. 1750, jadi terbentuklah Tanah Partikelir Tanjoeng Oost. Di situ ia bangun gedung itu usai di bangun. Yang memiliki ke-2 yaitu Adrian Jubels. Sesudah ia wafat pada th. 1763, Tanah tanjung Oost dibeli oleh Jacobus Johannes Craan, yang populer dengan seleranya yang tinggi. Yang memiliki baru itu merias gedung peristirahatan dengan dekorasi berlanggam Lodewijk XV, ditambah dengan hiasan – hiasan yang bertemusana Cina. Hingga terbakar pada th. 1985 beberapa dari ukiran – ukiran penghias gedung itu masihlah bisa disaksikan. jakarta local tour guide

Sesudah Craan wafat, Tanjoeng Oost dibeli oleh menantunya Willem Vincent Helvetius van Riemsdjik, putra Gubernur Jendral Jeremies van Riemsdjik (1775 – 1777).

Hingga pecahnya Perang Dunia Ke-2, gedung Groeneveld dikuasai turun- temurun oleh beberapa pakar warisnya, keturunan Vincent Helvetius van Riemsdjik.

Willem Vincent Helvetius sendiri mulai sejak muda telah menempati jabatan yang untungkan, diantaranya pada umur 17 th. telah menjabat sebagai administrator Pulau Onrust, jabatan sebagai incaran beberapa orang, lantaran konon begitu “basah” banyak berikan peluang untuk memupuk kekayaan. Kedudukan ayahnya sebagai gubernur Jenderal digunakan dengan begitu baik, hingga kekayaannya semakin berkembang. Pada th. sembilanpuluhan era ke-18, tanah – tanah kepunyaannya menyebar diantaranya di Tanahabang, Cibinong, Cimanggis, Ciampea, Cibungbulan, Sadeng, serta dengan sendirinya Tandkoeng Oost atau Tanjung Timur. jakarta tour guides

Tanjung Timur alami perubahan yang begitu cepat pada saat dikuasai oleh Daniel Cornelius Helvetius, yang berupaya menggalakkan pertanian serta peternakan. Sesudah ia wafat pada th. 1860, Groeneveld jadi punya putrinya yang bernama, Dina Cornelia, yang menikah dengan Tjalling Ament, asal Kota Dokkum, Belanda Utara. Ament meneruskan usaha mertuanya, tingkatkan usaha pertanian serta peternakan. Pada pertengahan era ke-19, di lokasi TanjungTimur dipelihara kian lebih 6000 ekor sapi. Produksi susunya begitu populer di Batavia. jakarta local tour guide

Hingga th. 1942 Groeneveld turun – temurun ditempati keturunan Van Riemsdjik, serta lokasi itu hingga saat ini dimaksud Kampung Gedong

(Sumber : De Haan 1910 : 1911 : Van Diesen 1989).
5 ALL ABOUT REVIEW YOUR QUALITY: Kampung Gedong Diwesa ini lokasi Kampung Gedong mejadi satu kelurahan. Kelurahan Tengah, termasuk juga lokasi Kecamatan Kramatjati, Kotamadya Jakarta Timur...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

< >